Thursday, July 8, 2010

Makanan Terawet di Dunia

Madu mengandung senyawa unik yang tak memungkinkan bakteri tumbuh.




Tak berlebihan jika ada yang memperkenalkan madu sebagai makanan terawet di dunia. Dengan penyimpanan yang baik, madu murni tidak akan mengalami kedaluarsa.

Seperti dikutip dari Benefits of Honey, seorang arkeolog pernah menemukan sebotol madu dari sebuah makam kuno Mesir yang diperkirakan telah berusia 2000 tahun. Saat dicecap, madu purba itu ternyata masih terasa enak.

Madu memang memang menakjubkan. Terlepas dari kandungan nutrisinya yang tinggi, madu mengandung senyawa unik yang tak memungkinkan bakteri tumbuh subur di dalamnya.

Kandungan air yang rendah berpadu senyawa asam tinggi menghasilkan pH rendah (3,2-4,5). Lingkungan dengan pH semacam ini sangat tidak bersahabat bagi bakteri atau mikroorganisme lainnya untuk tumbuh. Namun, itu berlaku ketika madu murni tersimpan dalam segel kedap udara.

Saat segel kemasan madu sudah terbuka dan bersentuhan dengan udara, daya tahan madu tak sekuat itu. Perubahan suhu akan memengaruhi perubahan fisik dan kimiawi madu dengan ciri-ciri warna menjadi lebih gelap, aroma lenyap, dan seringkali berubah menjadi kristal. Proses produksi, pengemasan dan penyimpanan juga memengaruhi ketahanan kualitas madu.

Sebab itu, tetap penting membaca batas kedaluarsa madu kemasan sebelum mengonsumsinya. Madu yang dijual di pasaran umumnya telah bercampur dengan bahan kimia makanan lain. Umumnya, madu kemasan bertahan selama dua tahun.

No comments: