Wednesday, July 7, 2010

Ini Mitos Seputar Gerhana

Gerhana diyakini menimbulkan aura negatif. Tapi konon, Columbus diselamatkan oleh gerhana.




Meski para astronom India melakukan langkah maju dengan meluncurkan sejumlah roket ke angkasa untuk menyelidiki gerhana. Namun, itu tak bisa menyingkirkan mitos yang terlanjur beredar.

Hampir semua kuil di India hari ini, Jumat 15 januari 2010, menutup pintunya rapat-rapat selama terjadinya gerhana matahari.

Salah seorang pendeta kuil Hindu mengatakan penutupan kuil untuk mengusir energi negatif yang diakibatkan gerhana matahari.

"Saat gerhana terjadi, dipercaya bumi akan diselubungi kegelapan. Gerhana menciptakan medan energi negatif. Selain itu, kuman-kuman di atmosfer menjadi aktif, level kontaminasi kuman itu juga akan meningkat drastis," kata pendeta Kuil Lakshmi-Narayan, Mukesh Kothari, seperti dimuat laman Times of India, Jumat 15 Januari 2010.

Mitos gerhana matahari di India juga ramai dibicarakan saat negeri itu mengalami gerhana matahari total, Rabu 28 Juli 2009.

Saat itu, para ahli nujum India memprediksikan, kekerasan dan kekacauan akan melanda seluruh dunia karena kepercayaan tahayul mereka sebagai akibat dari gerhana matahari total.

Dalam mitos Hindu, dua setan – Rahu dan Ketu — diyakini “menelan” matahari selama terjadinya gerhana. Wanita-wanita hamil disarankan tetap berada dalam rumah selama gerhana berlangsung untuk menghindari bayi mereka terlahir tak cacat. Doa-doa, puasa dan mandi ritual dianjur untuk dilakukan di sungai-sungai suci.

Mitos soal gerhana matahari bukan hanya milik India.

Di tanah Jawa beredar mitos bahwa Raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya (matahari), menyebabkan terjadinya gerhana.

Di China, orang percaya bahwa seekor naga langit membanjiri sungai dengan darah lalu menelannya. Sampai abad ke 19, orang China biasa membunyikan petasan untuk menakut-nakuti sang naga.

Sementara, suku Indian juga percaya bahwa seekor naga lah yang membuat gerhana bulan. Mereka lalu menyembah sang naga dengan berendam sampai sebatas leher.

Di negeri matahari terbit, Jepang, orang percaya bahwa waktu gerhana ada racun yang disebarkan ke bumi. Dan untuk menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur mereka.

Mitos gerhana juga menyebar ke Eropa. Dikabarkan, Raja Louis dari Perancis wafat setelah mengamati gerhana di tahun 840. Konon ia begitu bingung saat kegelapan selama 5 menit dan meninggal karena begitu takut.

Ada lagi cerita menarik soal gerhana bulan. Cerita ini melibatkan sang penemu Benua Amerika, Columbus.

Christopher Columbus
Seperti dimuat laman Live Science, konon gerhana bulan lah yang menyelamatkan Columbus di Jamaica.

Saat itu, perbekalan pasukan Columbus makin menipis, penduduk lokal enggan membagi bahan makanan milik mereka.

Dengan berbekal almanak buatan Regiomontanus, Columbus mengetahu bahwa pada 29 Februari 1504 akan terjadi gerhana bulan total.

Kepada pemimpin lokal, dia mengatakan bahwa Tuhan marah pada masyarakat lokal karena mereka tak mau memberikan bahan makanan mereka. Caranya, dengan melenyapkan bulan.

Benar saja, bulan lenyap dari langit. Beberapa saat kemudian, bulan muncul dengan bentuknya yang mengerikan, merah seperti darah.

Penduduk asli pun ketakutan dan menganggap apa yang dikatakan Columbus terbukti. Dari segala arah, penduduk mendatangi kapal Columbus, menyembah-nyembah, dan mempersembahkan bahan makanan, dengan harapan Tuhan tak lagi marah dan mengembalikan kondisi bulan.

No comments: