Rencananya Juli 2010 tim Arkeologi Denpasar akan ke Tambora.
Ahli Geologi Denpasar akan menindaklanjuti informasi penemuan kapal kuno di Kawinda To’i Tambora, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Rencananya 7 Juli 2010 tim Arkeologi Denpasar akan ke Tambora untuk meneliti temuan kapal kuno tersebut,” kata Made Grie, peneliti Balai Arkeologi Denpasar Made Grie, Sabtu 3 Juli 2010.
Informasi ditemukannya kapal kuno yang diduga terkubur akibat letusan Gunung Tambora itu diperoleh dari masyarakat setempat.
Made Gria menjelaskan tim yang akan diterjunkan sebanyak tujuh orang akan melihat secara langsung jenis kapal kuno yang tertimbun pada abad 18 – 19 itu. Tim peneliti juga akan melanjutkan penelitian tentang kerajaan yang terkubur oleh letusan Gunung Tambora.
Sementara itu, mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Heryadi Rachmat yang pernah mendampingi pakar Geologi Internasional dari Rodest Island University Amerika Serikat (AS) Haraldur Sirgurdsson mengatakan terdapat tiga kerajaan yang tertimbun akibat letusan dahsyat Gunung Tambora pada 5 April 1815 yakni Kerajaan Pekat, Tambora, dan Sanggar.
Terungkapnya tiga kerajaan yang hilang akibat letusan dahsyat Gunung Tambora berawal dari penemuan keramik kuno di kawasan Tambora.
Pada penggalian Situs Tambora ditemukan bekas bangunan yang tampak masih utuh seperti komponen atap rumah, kerangka atap bambu dan tiang penyangga, selain sisa bangunan rumah juga ditemukan padi dalam jumlah banyak dan masih utuh. Temuan lain di Situs Tambora adalah seperangkat alat nyirih antara lain alat pemotong pinang dan tangkai `pelocok` atau alat pelumat sirih yang artistik terbuat dari tanduk.
Sementara keramik ditemukan pada kedalaman dua meter dan terkonsentrasi cukup banyak pada satu tempat, namun disayangkan keramik kuno itu ditemukan dalam kondisi sudah rusak atau pecah.
No comments:
Post a Comment