Pemindahan jaringan itu dikembangkan untuk membuat penampilan payudara lebih 'penuh'.
Hampir semua wanita mendambakan bentuk payudara indah. Mayoritas mengandalkan bra sebagai penunjang. Sementara mereka yang bernyali besar, memilih meja operasi sebagai alternatif menyempurnakan bentuk payudara.
Survei yang dilakukan terhadap 500 wanita di Inggris yang pernah menjalani bedah plastik terungkap, mayoritas melakukannya untuk memperbaiki bentuk dan ukuran payudara. Mereka tak ragu menerima sumpalan silikon untuk menambah volume payudara.
Di tengah tingginya minat bedah payudara, sejumlah pakar mengembangkan metode operasi tanpa penambahan silikon. Mereka mengembangkan teknologi pemindahan jaringan otot payudara ke bagian atas puting.
Professor Laurence Kirwan, konsultan bedah plastik di Inggris, mengatakan, teknik pemindahan jaringan itu dikembangkan untuk membuat penampilan payudara lebih 'penuh', dengan kesan alami.
Selain memindahkan jaringan dari payudara bagian bawah, teknik ini juga bisa dilakukan dengan memindahkan jaringan lemak dari bagian tubuh tertentu. Bahkan, menggunakan transplantasi sel induk (stem cells) untuk menciptakan jaringan baru di sekitar payudara.
"Apa yang saya lakukan hanya memindahkan sebagian 'aset' mereka untuk menyempurnakan bagian tubuh lainnya," ujarnya seperti dikutip dari laman Telegraph. "Metode ini sifatnya juga lebih permanen dibandingkan implan silikon yang harus diperbaharui setiap 10 tahun."
Kirwan yang membuka praktik di London dan New York telah melakukan metode ini terhadap 150 pasien wanita. Setiap operasi berlangsung sekitar 3 sampai 3,5 jam dengan biaya sekitar £ 8-12 ribu atau sekitar Rp 100-165 juta.
No comments:
Post a Comment