Para ilmuwan Kanada berhasil memproduksi sebuah pakaian pintar yang bisa membantu pemakainya mengatasi tekanan psikologis.
Prototipe pakaian ini dilengkapi teknologi mutakhir yang mampu mendeteksi kondisi emosional pemakai, kemudian secara otomatis mengirimkan sinyal ke pusat data yang akan mengirimkan sarana peredam emosi.
Seperti dikutip laman BBC, Jumat, 4 Juni 2010, pakaian yang dilengkapi dengan sensor nirkabel, layar LED, dan speaker built-in di bagian kerudung pakaian ini diciptakan oleh Barbara Layne dari Concordia University di Kanada dan Janis Jefferies dari Digital Studios Goldsmiths College.
Dua kreator tersebut menjuluki proyek ini "Wearable Absence". Pakaian ini mampu mendeteksi suasana hati pemakai dengan memonitor gejala-gejala umum saat rasa cemas timbul, seperti suhu tubuh dan degup jantung yang meningkat.
Saat suasana hati pemakai terdeteksi, pakaian secara otomatis terhubung ke sebuah pusat data yang akan mengirimkan media-media hiburan, termasuk lagu, kata-kata motivator, dan gambar-gambar untuk memberikan rasa tenang bagi pengguna.
Media-media tersebut akan membantu pemakai mengatasi kondisi akibat ketegangan psikologis dan emosional akibat dari kehidupan modern. Untuk mengubah suasana hati pengguna, layar LED yang dijahitkan di baju tersebut bisa menampilkan tulisan atau gambar-gambar sederhana.
Sementara itu, speaker akan mengalunkan musik, suara, atau pesan-pesan dari teman atau keluarga yang telah direkam sebelumnya.
No comments:
Post a Comment