Tak perlu uang tunai untuk belanja, cukup gesek kartu kredit di kasir.
Memiliki kartu kredit memang melenakan. Hanya dengan menggesekkan kartu
yang kita miliki di kasir, kita bisa belanja sepuas hati. Tanpa perlu
mengeluarkan uang tunai.
Jika kita bisa mengelola penggunaannya
secara bertanggung jawab, kartu kredit memang menjadi penyelamat hidup.
Sangat menolong ketika mendadak harus dirawat di rumah sakit, saat
transaksi online, dan memudahkan mereka yang suka travelling.
Jika
tidak, kartu ini justru semacam kartu setan yang akan menjerumuskan
kita ke lubang utang tak berkesudahan. Bahkan, akan membuat kita masuk
dalam daftar hitam perbankan yang menyulitkan kita memperoleh akses
kredit kepemilikan rumah, atau program pinjaman penting lainnya.
Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang rentan menjerumuskan kita:
- Menganggap sebagai dana tambahanKartu
kredit bukan sumber dana tambahan atau pendapatan. Kartu kredit
merupakan salah satu alat untuk memudahkan transaksi, sehingga pengguna
tidak perlu banyak membawa uang tunai. Selalu ada tanggung jawab dari
pengguna setelah menggunakannya: membayar tagihan.
- Tidak melunasi tagihanSetiap
bulan bank akan menagihkan semua nilai transaksi yang kita lakukan
menggunakan kartu kredit. Dari total tagihan ini, kita hanya memiliki
kewajiban membayar minimal sekitar 10 persen. Di sinilah jebakannya,
banyak yang tergiur membayar sesuai kewajiban minimal.
Banyak
yang tak sadar sisa utang akan menumpuk dan berbunga. Ingat, kartu
kredit merupakan bentuk pinjaman dengan bunga tertinggi. Berkisar antara
3–3,75 persen per bulan. Bisa mencapai 36-45 persen dalam setahun. Jadi
sebisa mungkin, lunasi semua utang setiap bulan.
- Tetap menggesek walau belum lunasKita
mungkin tak merasa bersalah menggesekkan kartu kredit selama limitnya
masih ada. Tapi, ini adalah kesalahan jika masih ada utang tertimbun di
dalam kartu. Sebaiknya lunasi dulu, baru pakai lagi. Jika tidak utang
dan bunga bisa terus membengkak dan membuat kartu overlimit.
- Limit kartu terlalu besar Memiliki
limit besar kadang memang menguntungkan. Namun, jika tak bijaksana
memakainya bisa membuat kita terjebak utang sepanjang masa. Selain
bijaksana, penggunaan kartu kredit harus sesuai pendapatan. Jangan
melakukan transaksi kartu kredit yang melebihi pendapatan pengguna
setiap bulan.
- Memiliki kartu lebih dari satu Cukup miliki satu kartu. Ubah mind set Anda, bahwa kartu kredit bukanlah ‘source of income’
yang bisa menjadi tambahan uang belanja. Kartu kredit adalah utang yang
bisa digunakan dalam keadaan darurat, bukan untuk membiayai gaya hidup
sehari-hari.
No comments:
Post a Comment