Monday, July 9, 2012

Cara Hindari Jebakan Utang dari Credit Card

Tak perlu uang tunai untuk belanja, cukup gesek kartu kredit di kasir.


Memiliki kartu kredit memang melenakan. Hanya dengan menggesekkan kartu yang kita miliki di kasir, kita bisa belanja sepuas hati. Tanpa perlu mengeluarkan uang tunai.

Jika kita bisa mengelola penggunaannya secara bertanggung jawab, kartu kredit memang menjadi penyelamat hidup. Sangat menolong ketika mendadak harus dirawat di rumah sakit, saat transaksi online, dan memudahkan mereka yang suka travelling.

Jika tidak, kartu ini justru semacam kartu setan yang akan menjerumuskan kita ke lubang utang tak berkesudahan. Bahkan, akan membuat kita masuk dalam daftar hitam perbankan yang menyulitkan kita memperoleh akses kredit kepemilikan rumah, atau program pinjaman penting lainnya.

Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang rentan menjerumuskan kita:

- Menganggap sebagai dana tambahanKartu kredit bukan sumber dana tambahan atau pendapatan. Kartu kredit merupakan salah satu alat untuk memudahkan transaksi, sehingga pengguna tidak perlu banyak membawa uang tunai. Selalu ada tanggung jawab dari pengguna setelah menggunakannya: membayar tagihan.

- Tidak melunasi tagihanSetiap bulan bank akan menagihkan semua nilai transaksi yang kita lakukan menggunakan kartu kredit. Dari total tagihan ini, kita hanya memiliki kewajiban membayar minimal sekitar 10 persen. Di sinilah jebakannya, banyak yang tergiur membayar sesuai kewajiban minimal.

Banyak yang tak sadar sisa utang akan menumpuk dan berbunga. Ingat, kartu kredit merupakan bentuk pinjaman dengan bunga tertinggi. Berkisar antara 3–3,75 persen per bulan. Bisa mencapai 36-45 persen dalam setahun. Jadi sebisa mungkin, lunasi semua utang setiap bulan.

- Tetap menggesek walau belum lunasKita mungkin tak merasa bersalah menggesekkan kartu kredit selama limitnya masih ada. Tapi, ini adalah kesalahan jika masih ada utang tertimbun di dalam kartu. Sebaiknya lunasi dulu, baru pakai lagi. Jika tidak utang dan bunga bisa terus membengkak dan membuat kartu overlimit.

- Limit kartu terlalu besar Memiliki limit besar kadang memang menguntungkan. Namun, jika tak bijaksana memakainya bisa membuat kita terjebak utang sepanjang masa. Selain bijaksana, penggunaan kartu kredit harus sesuai pendapatan. Jangan melakukan transaksi kartu kredit yang melebihi pendapatan pengguna setiap bulan.

- Memiliki kartu lebih dari satu Cukup miliki satu kartu. Ubah mind set Anda, bahwa kartu kredit bukanlah ‘source of income’ yang bisa menjadi tambahan uang belanja. Kartu kredit adalah utang yang bisa digunakan dalam keadaan darurat, bukan untuk membiayai gaya hidup sehari-hari.

No comments: